Senin, 22 November 2010

Wisata Vulcano Tracking Merapi Disiapkan


Awan panas atau wedhus gembel keluar dari puncak Gunung Merapi terlihat dari Dusun Ngancar, Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (10/11/2010). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral meningkatkan perluasan radius bahaya menjadi 20 kilometer dari puncak Merapi seiring meningkatnya aktivitas gunung tersebut.


Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata mewacanakan untuk mengembangkan wisata vulcano tracking di sekitar lereng Gunung Merapi.
   
"Ada usulan untuk membuat paket wisata baru, yakni vulcano tracking di sekitar Merapi," kata Sekretaris Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Kembudpar Winarno Sudjas di Jakarta, Minggu (21/11/2010).
   
Kembudpar menyatakan menyambut baik usulan tersebut dan siap melatih pemandu wisata lokal dari karang taruna di wilayah Yogyakarta untuk dilatih dan dididik sebagai pemandu wisata vulcano.
   
Menurut dia, wacana tersebut sangat berpotensi untuk menjadi daya tarik baru guna mendatangkan wisatawan minat khusus sekaligus sebagai upaya perintis untuk memulihkan pariwisata Yogyakarta pascaletusan Merapi.
   
"Dengan berkembangnya wisata ini, maka kios-kios suvenir, penginapan, dan fasilitas pendukung wisata akan mulai menggeliat sehingga sektor riil di Yogyakarta akan segera pulih," kata Winarno.
   
Untuk memulai rencana itu, kata dia, harus ada komitmen dari semua sektor, termasuk para pelaku pariwisata di sekitar Merapi.
   
"Setelah semua siap baru kita akan masuk dan menyiapkan pelatihan," katanya.
   
Pihaknya juga akan berupaya meyakinkan calon investor untuk turut serta membenahi pariwisata Yogyakarta.
   
Winarno mengatakan, pihaknya sudah mulai membicarakan rencana paket wisata minat khusus tersebut dengan para pelaku pariwisata di Yogyakarta. Namun, pada masa tanggap darurat seperti sekarang seluruh pemangku kepentingan masih dalam tahap penghimpunan data.
   
"Jadi kita masih menunggu untuk bisa mengembangkan paket wisata napak tilas vulcano atau paket wisata yang menyajikan aspek dramatis letusan Merapi," katanya.
   
Paket wisata itu juga yang sedang dipikirkan pelaku pariwisata di Yogyakarta, termasuk untuk mengubah jenis model paket yang semula outbond menjadi paket wisata yang menonjolkan aspek edukasi.
   
Misalnya, wisata vulcano untuk anak-anak sekolah yang menunjukkan kepada mereka tentang apa saja material yang dikandung dalam gunung berapi.
   
"Kami percaya, masyarakat Yogyakarta ini kreatif sehingga diharapkan mampu menciptakan paket wisata yang inovatif," demikian Winarno Sudjas.

1 komentar: